MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
“Ibadah Puasa dan Hikmahnya Ditinjau dari
Berbagai Aspek”
Di susun
oleh:
1.
M. ILHAMUL
WAFI (14020056)
2.
REFA RAFI
NOVI A. (14020068)
3.
SATRIO BAGUS
T. (14020075)
PRODI TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
POLITEKNIK KEDIRI
Jalan Mayor Bismo No. 27 Kediri 64121
Jawa Timur, Indonesia
Telp./Fax:(0354)683128
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah
Subhanahu Wata’ala karena berkat rahmat-Nya penyusun bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Ibadah Puasa dan Hikmahnya Ditinjau dari Berbagai Aspek”. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Agama Islam Program Studi Tekhnik Mesin Politeknik Kediri.
Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Ibu Siti Nurhayati selaku dosen mata
kuliah Pendidikan Agama
Islam yang telah membimbing kami;
2. Rekan-rekan jurusan tekhnik mesin kelas C yang telah memberikan dukungan
moril maupun materiil;
3. Dan semua
pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi semua pembaca.
Kediri, 14 November
2014
Penyusun
DAFTAR ISI
1.
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
2.
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . ii
BAB I PENDAHULUAN
3.
LATAR BELAKANG . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
4.
RUMUSAN MASLAH . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
5.
TUJUAN . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB II ISI
6.
PENGERTIAN PUASA .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
7.
SYARAT SAH PUASA .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
8.
RUKUN PUASA . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
9.
HAL YANG DAPAT
MEMBATALKAN PUASA . . 4
10. SUNNAH KETIKA BERPUASA . . . . . . . . . . . . . . . . 5
11. MACAM-MACAM PUASA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
12. HIKMAH DAN MANFAAT PUASA . . . . . . . . . . . . . 13
BAB III PENUTUP
13. KESIMPULAN DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. 16
14. DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Seperti yang kita ketahui bahwa di dalam agama islam
terdapat 5 rukun islam, yang salah satunya adalah puasa. Kerena puasa merupakan
rukun islam yang ke 4, maka puasa adalah sesuatu hal yang diwajibkan oleh agama
islam. Namun pada kenyataannya umat islam juga banyak yang tidak menjalankan kewajibannya
tersebut. Hal itu terjadi karena mereka tidak mengetahui manfaat dan hikmah
puasa itu sendiri. Kewajiban berpuasa merupakan perintah dari Allah SWT yang
disebutkan pada QS.Al-Baqarah ayat 183.
Maka dari itu kita sebagai umat islam yang taat atas
perintah Allah harus menjalankan kewajiban berpuasa. Kita akan dapat melatih
kesabaran dan menahan hawa nafsu jika melaksanakan puasa tersebut. Dan hikmah
berpuasa itu sangat banyak dan tidak ada ruginya bagi kita.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian puasa ?
2.
Bagaimanakah syarat sah puasa ?
3. Apa
saja rukun puasa ?
4.
Apakah hal yang membatalkan puasa ?
5. Apa
sajakah sunnah ketika berpuasa ?
6. Apa
sajakah macam-macam puasa ?
7. Apa hikmah
dan manfaat puasa ?
1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian puasa.
2. Untuk
mengetahui syarat sah puasa.
3. Untuk
mengetahui apa saja rukun puasa.
4. Untuk
mengetahui hal apa saja yang dapat membatalkan puasa.
5. Untuk
mengetahui sunnah ketika berpuasa.
6. Untuk
mengetahui macam-macam puasa.
7. Untuk
mengetahui hikmah dan manfaat puasa.
BAB II
ISI
Ø PENGERTIAN
PUASA
·
Pengertian secara bahasa :
menahan.
·
Pengertian secara istilah : menahan
diri dari hal-hal yang membatalkan. puasa sejak
terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari
disertai dengan niat.
Ø
SYARAT SAH PUASA
a. Beragama
Islam
b. Berakal
sehat
c. Baligh
d. Suci dari
haid dan nifas (khusus bagi kaum wanita)
e. Bermukim
(tidak sedang bepergian jauh)
f. Mampu (tidak
sedang sakit)
Ø RUKUN PUASA
a. Niat
Niat puasa yaitu adanya suatu
keinginan di dalam hati untk menjalankan puasa semata-mata mengharap ridha
Allah swt, karena menjalankan perintah-Nya. Semua puasa, tanpa adanya niat maka
tidak bisa dikatakan sebagai puasa.
Kapankah kita berniat berpuasa?
Untuk puasa wajib, maka kita harus berniat sebelum
datang fajar, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw: Barang siapa tidak
berniat puasa sejak makam, maka ia tidak mempunya puasa (H.R. an-Nasa’i)
Sementara itu untuk puasa sunnah, kita di bolehkan
berniat setelah terbit fajar, dengan syarat kita belum melakukan
perbuatan-perbuatan yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan
suami istri, dan lain-lain. Hal ini didasarkan pada Hadist dari Aisyah r.a: “Pada
suatu hari, Rasulullah saw masuk ke rumah, kemudian bersabda, ‘apakah engkau
mempunyai makanan?’ Aku enjawab, ‘Tidak’. Rasulullah saw, bersabda ‘Kalau
begitu, aku puasa.” (H.R. An-Nasa’i)
b. Imsak
Kita sudah terlampau akrab dengan kata imsak,
lebih-lebih ketika bulan Ramadhan. Banyak orang memahami Imsak sebagai waktu
menjelang fajar (subuh) dimana seorang muslim yang akan berpuasa berhenti makan
sahur. Padahal makna dari imsak tidaklah sesempit itu. Imsak yaitu menahan diri
dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan lain-lain. Jadi,
waktu dimulainya puasa bukanlah pada saat sirine atau pengumuman imsak
disuarakan, tetapi dimulai ketika fajar (subuh). Tentang kenapa diperlukan
sirine dan jadwal waktu imsak itu supaya kita berhati-hati dan bersiap-siap
karena sebentar lagi (sekitar 5 menit lagi) fajar akan tiba.
Ø HAL YANG DAPAT MEMBATALKAN PUASA
a. Makan dan minum dengan
sengaja. Apabila makan dan minumnya karena lupa atau paksaan maka hal itu tidak
membatalkan puasa.
b. Muntah dengan sengaja.
Apabila muntahnya tidak sengaja maka hal itu tidak membatalkan puasa.
c. Berniat berbuka puasa.
Sekali berniat berbuka puasa meskipun buka puasa itu tidak dilaksanakan,
puasanya batal.
d. Mengalami haid atu
nifas.
e. Keluar air mani karena
memeluk atau mencium istri/suami atau bermasturbasi.
f. Bersenggama.
g. Hilang akal.
h. Merubah niat
Ø
SUNNAH KETIKA BERPUASA
a. Menyegerakan berbuka
Dari Annas r.a., ia berkata:
“Rasulullah saw. Berbuka sebelum shalat (maghrib) dengan kurma, kalau tidak
ada kurma beliau minum air beberapa teguk.” (H.R. Abu Dawud)
b. Makan Sahur
Meskipun misalkan kita kuat berpuasa tanpa diawali
dengan makan sahur, tetapi karena makan sahur telah dicontohkan oleh
Rasulullah, semestinya kita tidak meremehkan/meninggalkan bersantap sahur.
Rasulullah bersabda:
“Makan sahurlah kamu, karena sesungguhnya pada makan sahur itu terdapat
berkah.” (H.R. Bukhari)
c. Menggosok gigi pada waktu pagi.
Rasulullah bersabda:
“Jika kamu berpuasa, bersiwaklah pada waktu pagi dan jangan bersiwak
pada waktu sore” (H.R. at-Thabrani)
d. Membaca dan Mengkhatamkan Al-Qur’an
Membaca al-Qur’an memang semestinya kita biasakan, lebih-lebih saat kita berpuasa sunnah atau
bahkan di bulan Ramadhan, dimana al-Qur’an diturunkan pada bulan ini.
Allah berfirman:
Artinya:
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (Q.S. al-Baqarah [2]: 185)
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (Q.S. al-Baqarah [2]: 185)
e. Shalat Lail
Shalat tarawih merupakan bagian dari shalat lail,
yakni shalat yang waktu pelaksanaannya ba’da shalat isya sampai sebelum fajar.
Ada sebagian orang menganggap bahwa shalat tarawih itu wajib, padahal hukumnya
adalah sunnah, sebagaimana shalat lail yang lain, seperti witir, dan tahajut.
Meski begitu, sunnah shalat tarawih dan shalat lail yang lain adalah sunnah
muakaddah, termasuk amalan yang jarang sekali ditinggalkan oleh Rasulullah
saw.
f. Memperbanyak doa
Orang yang berpuasa ketika berbuka adalah salah satu
orang yang doanya mustajab. Oleh karenanya perbanyaklah berdoa ketika sedang
berpuasa terlebih lagi ketika berbuka. Berdoalah untuk kebaikan diri kita,
keluarga, bangsa, dan saudara-saudara kita sesama muslim di belahan dunia.
g. Memberi buka puasa (tafthir shaim)
Hendaknya berusaha untuk selalu memberikan ifthar
(berbuka) bagi mereka yang berpuasa walaupun hanya seteguk air ataupun sebutir
kurma sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
"Barang siapa yang memberi ifthar (untuk
berbuka) orang-orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang
berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun". (H.R. Bukhari
Muslim)
h. Memperbanyak Sedekah
Rasulullah Saw.
Bersabda, yang artinya: “Sebaik-baik sedekah adalah sedekah pada bulan
Ramadhan” (HR. Tirmizi)
i. I’tikaf
I’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada Allah. Rasulullah
Saw. selalu beri’tikaf terutama pada sepuluh malam terakhir dan para istrinya
juga ikut I’tikaf bersamanya. Dan hendaknya orang yang melaksanakan I’tikaf
memperbanyak zikir, istigfar, membaca Al-Qur’an, berdoa, shalat sunnah dan
lain-lain.
j. Umroh
j. Umroh
Ramadhan adalah waktu terbaik untuk melaksanakan
umrah, karena umroh pada bulan Ramadhan memiliki pahala seperti pahala haji
bahkan pahala haji bersama Rasulullah Saw. Beliau bersabda: “Umroh pada
bulan Ramadhan seperti haji bersamaku."
h. Memperbanyak Amal Kebaikan
Dalam
hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah dan Baihaqi dikatakan bahwa amalan
sunnah pada bulan Ramadhan bernilai seperti amalan wajib dan amalan wajib
senilai 70 amalan wajib di luar Ramadhan. Oleh karena itu, raihlah setiap
peluang untuk berbuat kebaikan sekecil apapun meskipun hanya ‘sekedar’
tersenyum di depan orang lain.
Ø
MACAM-MACAM PUASA
1. Puasa wajib
a. Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan adalah puasa wajib yang dikerjakan bagi setiap muslim pada
bulan Ramadhan selama sebulan penuh.
Allah SWT berfirman:
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agara kamu bertaqwa. (Q.S. Al-Baqarah[2]: 183)
Puasa Ramadhan juga termasuk dalam rukun Islam, sebagaimana tersebut dalam
hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar r.a:
“Didirikan agama Islam itu atas lima dasar yaitu bersaksi bahwa tiada
sesembahan melainkan Allah dan Nabi Muhammada adalah utusan Allah, mendirikan
shalat lima waktu, mengeluarkan zakat, puasa bulan Ramadhan dan melaksanakan
haji ke Baitullah bagi yang mampu jalannya” (H.R. Bukhari
dan Muslim).
Oleh karena itu, belum sempurna keislaman seseorang apabila dia belum
mengerjakan puasa Ramadhan dengan penuh ikhlas semata-mata untuk mencari ridha
Allah swt.
Keutaman puasa bulan Ramadhan:
Ramadhan adalah bulan mulia, bulan penuh ampunan, bulan di mana al-Qur’an
diturunkan, bulan yang memiliki banyak sekali keutamaan. Berikut adalah
beberapa keutamaan bulan Ramadhan yang tidak terdapat pada bulan lain:
1) Barangsiapa berpuasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan, maka ia akan
diampuni dosa-dosanya dan kembali menjadi manusia yang fitri (suci).
2) Dibebaskan dari siksa api neraka.
3) Setan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka
ditutup rapat.
4) Pada bulan Ramadhan terdapat Lailah Al-Qadar yang lebih baik daripada
seribu bulan. Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang salah malam di bulan
Ramadhan lantaran iman dan mengharapkan pahala (dari Allah), maka diampunilah
dosa-dosanya yang telah lalu” (H.R. Muttafaq ‘Alaih)
b. Puasa Nadzar
Nadzar secara bahasa berarti janji. Puasa nadzar adalah puasa yang
disebabkan karena janji seseorang untuk mengerjakan puasa. Misalkan, Rudi
berjanji jika nanti naik kelas 9 ia akan berpuasa 3 hari berturut-turut, maka
apabila Rudi benar-benar naik kelas ia wajib mengerjakan puasa 3 hari
berturut-turut yang ia janjikan itu.
c. Puasa Kafarat
Kafarat berasal dari kata dasar kafara yang artinya menutupi sesuatu. Puasa
kafarat secara istilah artinya adalah puasa untuk mengganti denda yang wajib
ditunaikan yang disebabkan oleh suatu perbuatan dosa, yang bertujuan menutup
dosa tersebut sehingga tidak ada lagi pengaruh dosa yang diperbuat tersebut,
baik di dunia maupun di akhirat.
2. Puasa Sunnah
a. Puasa enam hari di bulan Syawal.
Baik dilakukan secara berturutan ataupun tidak.
Rasulullah saw bersabda, yang artinya: Keutamaan puasa romadhon yang
diiringi puasa Syawal ialah seperti orang yang berpuasa selama setahun (HR.
Muslim).
b. Puasa sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah
Yang dimaksud adalah puasa di sembilan hari yang pertama dari bulan ini,
tidak termasuk hari yang ke-10. Karena hari ke-10 adalah hari raya kurban dan
diharamkan untuk berpuasa.
c. Puasa hari Arafah
Yaitu puasa pada hari ke-9 bulan Dzuhijjah. Keutamaannya, akan dihapuskan
dosa-dosa pada tahun lalu dan dosa-dosa pada tahun yang akan datang (HR.
Muslim). Yang dimaksud dengan dosa-dosa di sini adalah khusus untuk dosa-dosa
kecil, karena dosa besar hanya bisa dihapus dengan jalan bertaubat.
d. Puasa Muharrom
Yaitu puasa pada bulan Muharram terutama pada hari Assyuro’. Keutamaannya
puasa ini, sebagaimana disebutkan dalam hadist riwayat Bukhari, yakni puasa di
bulan ini adalah puasa yang paling utama setelah puasa bulan Romadhon.
e. Puasa Assyuro’
Hari Assyuro’ adalah hari ke-10 dari bulan Muharram. Nabi shalallahu
‘alaihi wasssalam memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari Assyuro’ ini
dan mengiringinya dengan puasa 1 hari sebelum atau sesudahnhya. Hal ini
bertujuan untuk menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani yang hanya berpuasa pada
hari ke-10. Keutamaan: akan dihapus dosa-dosa (kecil) di tahun sebelumnya (HR.
Muslim).
f. Puasa Sya’ban.
Yang dimaksud puasa Sya’ban adalah memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban.
Keutamaan: Bulan ini adalah bulan di mana semua amal diangkat kepada Rabb
semesta alam (HR. An-Nasa’i & Abu Daud, hasan).
g. Puasa Senin dan Kamis.
Nabi telah menyuruh ummatnya untuk puasa pada hari Senin dan Kamis. Hari
Senin adalah hari kelahiran Nabi Muhammad sedangkan hari Kamis adalah hari di
mana ayat Al-Qur’an untuk pertama kalinya diturunkan. Perihal hari Senin dan
Kamis, Rasulullah juga telah bersabda:
“Amal perbuatan itu diperiksa pada setiap hari Senin dan Kamis, maka saya
senang diperiksa amal perbuatanku, sedangkan saya sedang berpuasa. (HR
Tirmidzi)
h. Puasa Tengah Bulan (tiga hari setiap bulan Qamariyah).
Disunnahkan untuk melakukannya pada hari-hari putih (Ayyaamul Bidh) yaitu
tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan qamariyah.
i. Puasa Dawud
Cara mengerjakan puasa nabi Dawud adalah dengan sehari puasa sehari tidak
puasa, atau selang-seling. Puasa nabi Dawud adalah puasa yang paling disukali
oleh Allah SWT. (HR. Bukhari-Muslim).
3. Puasa Makruh
Kapan puasa hukumnya makruh? Puasa yang makruh dilakukan adalah puasa pada
hari Jumat dan Sabtu yang tidak bermaksud mengqadha’ Ramadhan, membayar nadzar
atau kafarat, atau tidak diniatkan untuk puasa sunnah tertentu. Jadi seseorang
yang puasa pada hari Jumat atau Sabtu dengan niat mengqadha’ puasa Ramadhan
tidak termasuk puasa makruh. Misal tanggal 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Sabtu
maka puasa hari Sabtu pada waktu itu menjadi puasa sunnah bukan makruh. Ada
pendapat lain yang lebih keras bahkan menyatakan bahwa puasa pada hari Jumat
tergolong puasa haram jika dilakukan tanpa didahului hari sebelum atau
sesudahya.
4. Puasa Haram
Ada puasa pada waktu tertentu yang hukumnya haram dilakukan, baik karena
waktunya atau karena kondisi pelakukanya.
a. Hari Raya Idul Fitri
Tanggal 1 Syawwal telah ditetapkan sebagai hari raya sakral umat Islam.
Hari itu adalah hari kemenangan yang harus dirayakan dengan bergembira. Karena
itu syariat telah mengatur bahwa di hari itu tidak diperkenankan seseorang
untuk berpuasa sampai pada tingkat haram. Meski tidak ada yang bisa dimakan,
paling tidak harus membatalkan puasanya atau tidak berniat untuk puasa.
b. Hari Raya Idul Adha
Hal yang sama juga pada tanggal 10 Zulhijjah sebagai Hari Raya kedua bagi
umat Islam. Hari itu diharamkan untuk berpuasa dan umat Islam disunnahkan untuk
menyembelih hewan Qurban dan membagikannya kepada fakir msikin dan kerabat
serta keluarga. Agar semuanya bisa ikut merasakan kegembiraan dengan menyantap
hewan qurban itu dan merayakan hari besar.
c. Hari Tasyrik
Hari tasyrik adalah tanggal 11, 12 dan 13 bulan Zulhijjah. Pada tiga hari
itu umat Islam masih dalam suasana perayaan hari Raya Idul Adha sehingga masih
diharamkan untuk berpuasa. Pada tiga hari itu masih dibolehkan utnuk
menyembelih hewan qurban sebagai ibadah yang disunnahkan sejak zaman nabi
Ibrahim as.
d. Puasa sepanjang tahun / selamanya
Diharamkan bagi seseorang untuk berpuasa terus setiap hari. Meski dia
sanggup untuk mengerjakannya karena memang tubuhnya kuat. Tetapi secara syar`i
puasa seperti itu dilarang oleh Islam. Bagi mereka yang ingin banyak puasa,
Rasulullah SAW menyarankan untuk berpuasa seperti puasa Nabi Daud as yaitu
sehari puasa dan sehari berbuka.
Ø
HIKMAH DAN MANFAAT PUASA
·
HIKMAH PUASA :
a.
Menumbuhkan nilai-nilai persamaan selaku hamba
Allah, karena sama-sama memberikan rasa lapar dan haus serta
ketentuan-ketentuan lainnya.
b.
Menumbuhkan rasa perikemanusian dan suka member,
serta peduli terhadap orang-orang yang tak mampu.
c.
Memperkokoh sikap tabah dalam menghadapi cobaan
dan godaan, karna dalam berpuasa harus meninggalkan godaan yang dapat
membatalkan puasa.
d.
Menumbuhkan sikap amanah (dapat dipercaya), karna
dapat mengetahui apakah seseorang melakukan puasa atau tidak hanyalah dirinya
sendiri.
e.
Menumbuhkan sikap bersahabat dan menghindari
pertengkaran selama berpuasa seseorang tidak diperbolehkan saling bertengkar.
f.
Menanamkam sikap jujur dan disiplin.
g.
Mendidik jiwa agar dapat menguasai diri dari hawa
nafsu, sehingga mudah menjalankan kebaikan dan meninggalkan keburukan.
h.
Meningkatkan rasa syukur atas nikmat dan karunia
Allah.
i. Menjaga kesehatan jasmani.
·
MANFAAT PUASA :
1.Ditinjau
dari segi Agama atau Religi
Kita melakukan puasa sebagai bukti
kecintaan dan ketaatan kita kepada Allah sang Maha Pencipta karena puasa itu
sendiri merupakan perintah-Nya.
Sebagaimana firman-Nya:
Sebagaimana firman-Nya:
Artinya :
"Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa " (Al-Baqarah: 183).
Jadi jelas puasa merupakan ibadah yang
wajib dilakukan oleh orang-orang yang beriman (Islam). Tujuannya pun jelas
yaitu untuk mendapatkan derajat takwa di sisi Allah.
2.Dilihat dari aspek sosial
2.Dilihat dari aspek sosial
Puasa dapat menumbuhkan rasa simpati
dan empati kepada orang lain yang selama ini kekurangan. Juga sebagai bukti
adanya persamaan derajat di sisi Allah.
Orang-orang yang berkecukupan, yang
selama ini makan 3-4 kali sehari dapat merasakan penderitaan sebagian orang
yang kurang mampu yang biasa hanya makan 1-2 kali sehari bahkan kadang tidak
makan. Sehingga diharapkan akan timbul perasaan dan keinginan untuk menolong yang
kurang mampu. Allah juga tidak membedakan puasanya orang kaya dan orang miskin.
Dihadapan Allah syarat sahnya puasa sama.
3.Ditinjau dari aspek pribadi
3.Ditinjau dari aspek pribadi
·
Dari aspek psikologis
Puasa merupakan latihan bagi kita untuk
bisa menahan nafsu- nafsu jelek yang muncul dari dalam diri kita.Nafsu yang
paling kuat yang ada dalam diri manusia dan termasuk hal yang membatalkan puasa
adalah nafsu yang sumbernya perut dan kemaluan.Nafsu tersebut juga sering
menjadi biang kejahatan. Dengan latihan di bulan Ramadhan diharapkan setelah
Ramadhan kita bisa menahan dan mengatur nafsu tersebut dengan baik. "Barang
siapa menjamin kepadaku apa yang berada di antara kumis dan janggutnya, serta
apa yang berada diantara kedua pahanya, maka aku akan menjamin kepadanya surga
" (H.R. Bukhari)
·
Dari aspek fisik
Dengan puasa kita dapat hidup lebih
sehat. Organ tubuh, terutama pencernaan yang selama ini terus bekerja keras,
dapat beristirahat pada siang harinya. Dengan kondisi seperti ini organ tubuh
yang mengalami kerusakan dapat melakukan recovery atau perbaikan selagi tidak
bekerja. Sehingga ketika bekerja kembali dapat bekerja secara maksimal dan
tubuh dapat memperoleh hasil yang lebih baik. Puasa juga dapat mengurangi
resiko terkena berbagai macam penyakit. Ketika kita berpuasa terjadi penurunan
laju metabolisme dalam tubuh.
Buktinya, tubuh menjadi dingin. Hal ini
menunjukkan terjadinya pengurangan asupan dan konsumsi oksigen secara total
oleh tubuh.
Dengan adanya pengurangan konsumsi oksigen, maka produksi radikal bebas oksigen yang bersifat racun akan turun. Kelebihan radikal bebas oksigen dapat menyebabkan menurunnya aktifitas enzim dan dapat merusak sel-sel tubuh secara umum. Sehingga bisa menyebabkan timbulnya penyakit.
Dengan adanya pengurangan konsumsi oksigen, maka produksi radikal bebas oksigen yang bersifat racun akan turun. Kelebihan radikal bebas oksigen dapat menyebabkan menurunnya aktifitas enzim dan dapat merusak sel-sel tubuh secara umum. Sehingga bisa menyebabkan timbulnya penyakit.
Dengan berpuasa, produksi radikal bebas
oksigen dapat ditekan sampai 90% dan meningkatkan produksi antioksidan sampai
12%. Saat kita puasa, secara tidak langsung kita telah mengurangi masuknya
makanan dan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh termasuk racun. Pada saat
puasa juga, usus tidak terisi secara penuh, sehingga dapat menyebabkan absorbsi
zat-zat makanan termasuk racun tidak maksimal. Hal ini dapat mengakibatkan
kecilnya resiko terkena penyakit. Kalaupun racun terabsorsi bersama makanan,
maka Hati sebagai organ yang menetralkan racun dapat bekerja baik karena
racunnya sedikit.
Pada kondisi tidak puasa, dengan
makanan yang berlebihan, produksi racun dan racun yang terserap sangat banyak. Sehingga
hati tidak bisa menetralkan racun seluruhnya. Racun yang tidak bisa dinetralkan
oleh Hati akan terbawa oleh aliran darah ke organ-organ. Hal inilah yang bisa
menyebabkan timbulnya penyakit.
BAB
III
PENUTUP
Ø KESIMPULAN
Puasa adalah
salah satu rukun islam, maka dari itu wajiblah bagi kita untuk melaksanakan
puasa dengan ikhlas tanpa paksaan dan mengharap imbalan dari orang lain. Jika
kita berpuasa dengan niat agar mendapat imbalan atau pujian dari orang lain,
maka puasa kita tidak ada artinya. Maksudnya ialah kita hanya mendapatkan rasa
lapar dan haus dan tidak mendapat pahala dari apa yang telah kita kerjakan.
Puasa ini hukumnya wajib bagi seluruh ummat islam sebagaimana telah diwajibkan
kepada orang-orang sebelum kita.
Berpuasalah
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah dibuat oleh Allah swt. Allah telah
memberikan kita banyak kemudahan(keringanan) untuk mengerjakan ibadah puasa
ini, jadi jika kita berpuasa sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah kami
sebutkan diatas, kita sendiri akan merasakan betapa indahnya berpuasa dan
betapa banyak faidah dan manfaat yang kita dapatkan dari berpuasa ini.
Maka dari itu,
janganlah sesekali meninggalkan puasa, karena puasa ini mempunyai banyak nilai
ibadah. Mulai dari langkah, tidur dan apapun pekerjaan orang yang berpuasa itu
adalah ibadah.
Ø SARAN
Kami dari pihak penyusun mengajak kepada pembaca untuk menjalankan
perintah Allah SWT.dan menjauhi segala larangannya. Dan berpuasalah dengan hati
yang ikhlas supaya amal ibadah puasa kita diterima disisi Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
· http://jihadmuslimin.blogspot.com/2012/01/puasa-ditinjau-dari-berbagai-aspek.html diakses
tanggal 9 November 2014
artikel agan sangat mudah dipahami makasih atas apreasi dalam menulis postingan yang baik dan benar semoga jadi amal ibadah buat agan :D
BalasHapusyo dari Tutorial Blogger | SEO
izin copas min buat referensi..
BalasHapussukses selalu....
thank's gan atas sharing nya.. izin copas ya gan buat tugas sekolah.. sumber nya tetap di tulis kok gan.. semoga berbagi ini membawa berkah duia dan akhirat buat agan.. :)
BalasHapus